Aku sangat cinta Indonesia "Rayahan"
Saya sungguh sangat mencintai Indonesia, tapi sayang................................
Sumberdaya alam yang berlimpah hanya dinikmati segelintir orang...................
"INDONESIA RAYAHAN" saya kadang mendengar kalimat ini dari beberapa orang.
Rayahan berarti berebut sesuatu. Sumber daya alam di Indonesia menjadi rebutan. Proyek-proyek pemerintah sering menjadi rebutan antar pemborong sampai-sampai ada banyak kasus para pemborong "adu-jotos", "suap sana sini", deketin para kepala-kepala intansi atau bahkan kepala daerah agar dapat proyek. Setelah dapat proyek para pemborong tidak lupa harus memberi "Ucapan terima kasih", kalau tidak, dia tidak bakal menerima proyek lagi.
Di daerah saya tinggal ada seorang pemborong, dia selalu dapat proyek dari pemda. Pemborong lain jika ingin masuk ke daerah tersebut harus lewat dia. Kekayaannya sangat berlebih kalo dilihat dari lingkungan dia bertempat tinggal.
Dia kaya karena meminta dan menuntut diberi proyek ini sama hal nya peminta atau pengemis yang meminta uang . Bedanya kalo mereka bertampang keren, dilihat orang "Wah" padahal jiwa mereka sama dengan pengemis yaitu "Meminta-minta".
Di era perdagangan bebas, semestinya mereka semua harus bersaing secara sehat dan fair (jujur). KKN masih tetap ada. Walaupun telah didengungkan sejak tahun 1998 agar kita tidak melakukan KKN( Korupsi,Kolusi dan Nepotisme) dalam arti negatip
Saya sungguh sangat prihatin melihat,mendengar hal seperti ini. Memang benar banyak orang mengatakan "Indonesia Rayahan". Setelah kita sudah menikmati kemerdekaan, banyak orang rayahan untuk mendapat dari Republik ini dalam artian luas.
Sumberdaya alam yang berlimpah hanya dinikmati segelintir orang...................
"INDONESIA RAYAHAN" saya kadang mendengar kalimat ini dari beberapa orang.
Rayahan berarti berebut sesuatu. Sumber daya alam di Indonesia menjadi rebutan. Proyek-proyek pemerintah sering menjadi rebutan antar pemborong sampai-sampai ada banyak kasus para pemborong "adu-jotos", "suap sana sini", deketin para kepala-kepala intansi atau bahkan kepala daerah agar dapat proyek. Setelah dapat proyek para pemborong tidak lupa harus memberi "Ucapan terima kasih", kalau tidak, dia tidak bakal menerima proyek lagi.
Di daerah saya tinggal ada seorang pemborong, dia selalu dapat proyek dari pemda. Pemborong lain jika ingin masuk ke daerah tersebut harus lewat dia. Kekayaannya sangat berlebih kalo dilihat dari lingkungan dia bertempat tinggal.
Dia kaya karena meminta dan menuntut diberi proyek ini sama hal nya peminta atau pengemis yang meminta uang . Bedanya kalo mereka bertampang keren, dilihat orang "Wah" padahal jiwa mereka sama dengan pengemis yaitu "Meminta-minta".
Di era perdagangan bebas, semestinya mereka semua harus bersaing secara sehat dan fair (jujur). KKN masih tetap ada. Walaupun telah didengungkan sejak tahun 1998 agar kita tidak melakukan KKN( Korupsi,Kolusi dan Nepotisme) dalam arti negatip
Saya sungguh sangat prihatin melihat,mendengar hal seperti ini. Memang benar banyak orang mengatakan "Indonesia Rayahan". Setelah kita sudah menikmati kemerdekaan, banyak orang rayahan untuk mendapat dari Republik ini dalam artian luas.
0 comments:
Post a Comment