BKM REJO MAKMUR YOSOREJO MAJU LOMBA TINGKAT PROVINSI
PEKALONGAN - Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) ’’Rejo Makmur’’ Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, maju ke lomba tingkat Provinsi Jawa Tengah. Kemarin, BKM itu dinilai oleh tim Jateng yang dipimpin Erna Harianti.
Tim itu diterima Kepala Bappeda Chaerudin Mustahal dengan didampingi Camat Pekalongan, Sahlan, dan beberapa tamu undangan. Usai diterima, tim penilai itu langsung mengadakan penilaian menyangkut aspek kelembagaan, implementasi program, pengelolaan keuangan, pengorganisasian relawan, kemitraan (chanelling) serta akuntabilitas dan transparansi.
Kabid Sarana dan Prasarana Kota, Bappeda, Sochib Rochmad menjelaskan, BKM Yosorejo maju ke Jateng setelah di tingkat Kota Pekalongan berhasil menjadi juara pertama. BKM yang dipimpin Noor Ali Mudlofar tersebut mengungguli BKM Berkah Mulyo Pabean dan BKM Aji Rasa, Kelurahan Kraton Kidul.
Juara pertama di kota mendapatkan uang pembinaan Rp 4 juta, serta kedua dan ketiga masing-masing Rp 3 juta dan Rp 2 juta. Selanjutnya, bagi juara pertama langsung diajukan ke lomba Jateng.
Visi Misi
Bambang Sukoco, konsultan BKM Rejo Makmur menjelaskan, BKM Rejo Makmur dibentuk melalui rembuk pembentukan pada 27 Juli 2006 yang dihadiri oleh 14 orang. Dalam rembug tersebut dibahas dan disepakati visi, misi, sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar BKM dan anggota BKM.
Mengenai jumlah kelompok sosial masyarakat (KSM) yang dibina di Kelurahan Yosorejo hingga tahun 2008 mencapai 34 kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 170 orang yang terdiri atas 100 pria dan 70 wanita.
Secara keseluruhan, dana BKM telah diterima dari pusat dan digunakan untuk kegiatan ekonomi, sosial dan lingkungan adalah sebanyak Rp 600 juta. Khusus untuk pengembangan ekonomi melalui KSM sejak tahun 2006 hingga 2008 yang sudah didistribusikan adalah sebanyak Rp 200 juta.
Sedangkan dana yang digunakan untuk keperluan perbaikan lingkungan, ternyata mampu menyedot dana antara 10% - 30%,’’ kata Bambang tanpa memerinci berapa alokasi untuk lingkungan itu.(A15-52) (Suara Merdeka tanggal 17 Juni 2009)
Tim itu diterima Kepala Bappeda Chaerudin Mustahal dengan didampingi Camat Pekalongan, Sahlan, dan beberapa tamu undangan. Usai diterima, tim penilai itu langsung mengadakan penilaian menyangkut aspek kelembagaan, implementasi program, pengelolaan keuangan, pengorganisasian relawan, kemitraan (chanelling) serta akuntabilitas dan transparansi.
Kabid Sarana dan Prasarana Kota, Bappeda, Sochib Rochmad menjelaskan, BKM Yosorejo maju ke Jateng setelah di tingkat Kota Pekalongan berhasil menjadi juara pertama. BKM yang dipimpin Noor Ali Mudlofar tersebut mengungguli BKM Berkah Mulyo Pabean dan BKM Aji Rasa, Kelurahan Kraton Kidul.
Juara pertama di kota mendapatkan uang pembinaan Rp 4 juta, serta kedua dan ketiga masing-masing Rp 3 juta dan Rp 2 juta. Selanjutnya, bagi juara pertama langsung diajukan ke lomba Jateng.
Visi Misi
Bambang Sukoco, konsultan BKM Rejo Makmur menjelaskan, BKM Rejo Makmur dibentuk melalui rembuk pembentukan pada 27 Juli 2006 yang dihadiri oleh 14 orang. Dalam rembug tersebut dibahas dan disepakati visi, misi, sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar BKM dan anggota BKM.
Mengenai jumlah kelompok sosial masyarakat (KSM) yang dibina di Kelurahan Yosorejo hingga tahun 2008 mencapai 34 kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 170 orang yang terdiri atas 100 pria dan 70 wanita.
Secara keseluruhan, dana BKM telah diterima dari pusat dan digunakan untuk kegiatan ekonomi, sosial dan lingkungan adalah sebanyak Rp 600 juta. Khusus untuk pengembangan ekonomi melalui KSM sejak tahun 2006 hingga 2008 yang sudah didistribusikan adalah sebanyak Rp 200 juta.
Sedangkan dana yang digunakan untuk keperluan perbaikan lingkungan, ternyata mampu menyedot dana antara 10% - 30%,’’ kata Bambang tanpa memerinci berapa alokasi untuk lingkungan itu.(A15-52) (Suara Merdeka tanggal 17 Juni 2009)
0 comments:
Post a Comment