Aduh! Bunuh Diri karena Miskin
Laporan wartawan KOMPAS Ratih P Sudarsono
CILEGON, KOMPAS.com — Seorang ibu rumah tangga bernama Dasty (50) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Warga Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Cilegon, Banten, itu diduga tertekan karena kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.
Tubuh Dasty ditemukan sudah tergantung di langit-langit kamar tidurnya pada Rabu (1/7) pukul 05.30. Korban pertama kali ditemukan oleh Novi Maryati (17), anak kandungnya.
”Pas saya dan adik bangun tidur, saya lihat tubuh ibu sudah tergantung di kamar depan,” kata Novi seusai dimintai keterangan di Markas Kepolisian Sektor Pulomerak.
Melihat itu, Novi langsung berteriak memanggil ayahnya, Nurman, yang sedang tidur di kamar depan. Sejumlah tetangga yang mendengar teriakan pun berdatangan. Mereka membantu menurunkan tubuh Dasty yang tergantung di bawah langit-langit kamar. Lilitan kain di leher korban pun dilepaskan.
Melihat kejadian itu, beberapa warga melapor ke Markas Polsek Pulomerak. Beberapa saat kemudian sejumlah polisi bersama dokter Puskesmas Pulomerak mendatangi tempat kejadian. Dari hasil pemeriksaan dokter diketahui bahwa penyebab kematian Dasty murni bunuh diri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang dilakukan orang lain.
Tertekan
Sementara itu, polisi datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan beberapa warga. Polisi menduga, korban nekat bunuh diri karena kesulitan ekonomi. ”Dugaan sementara, motifnya karena alasan ekonomi,” kata Kepala Polsek Pulomerak Ajun Komisaris Indra Hermawan.
Dugaan itu diperkuat dengan keterangan keluarga dan warga lain bahwa tiga bulan terakhir, korban mengalami depresi. Sebelumnya, korban juga pernah berupaya bunuh diri dengan cara gantung diri di bawah pohon mangga. Namun, upaya itu gagal dilakukan karena keburu diketahui warga dan suaminya.
Sehari-hari, suami korban bekerja sebagai buruh serabutan dengan penghasilan rata-rata Rp 20.000. Kondisi itulah yang diduga menjadi penyebab Dasty depresi.
CILEGON, KOMPAS.com — Seorang ibu rumah tangga bernama Dasty (50) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Warga Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Cilegon, Banten, itu diduga tertekan karena kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.
Tubuh Dasty ditemukan sudah tergantung di langit-langit kamar tidurnya pada Rabu (1/7) pukul 05.30. Korban pertama kali ditemukan oleh Novi Maryati (17), anak kandungnya.
”Pas saya dan adik bangun tidur, saya lihat tubuh ibu sudah tergantung di kamar depan,” kata Novi seusai dimintai keterangan di Markas Kepolisian Sektor Pulomerak.
Melihat itu, Novi langsung berteriak memanggil ayahnya, Nurman, yang sedang tidur di kamar depan. Sejumlah tetangga yang mendengar teriakan pun berdatangan. Mereka membantu menurunkan tubuh Dasty yang tergantung di bawah langit-langit kamar. Lilitan kain di leher korban pun dilepaskan.
Melihat kejadian itu, beberapa warga melapor ke Markas Polsek Pulomerak. Beberapa saat kemudian sejumlah polisi bersama dokter Puskesmas Pulomerak mendatangi tempat kejadian. Dari hasil pemeriksaan dokter diketahui bahwa penyebab kematian Dasty murni bunuh diri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang dilakukan orang lain.
Tertekan
Sementara itu, polisi datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan beberapa warga. Polisi menduga, korban nekat bunuh diri karena kesulitan ekonomi. ”Dugaan sementara, motifnya karena alasan ekonomi,” kata Kepala Polsek Pulomerak Ajun Komisaris Indra Hermawan.
Dugaan itu diperkuat dengan keterangan keluarga dan warga lain bahwa tiga bulan terakhir, korban mengalami depresi. Sebelumnya, korban juga pernah berupaya bunuh diri dengan cara gantung diri di bawah pohon mangga. Namun, upaya itu gagal dilakukan karena keburu diketahui warga dan suaminya.
Sehari-hari, suami korban bekerja sebagai buruh serabutan dengan penghasilan rata-rata Rp 20.000. Kondisi itulah yang diduga menjadi penyebab Dasty depresi.
0 comments:
Post a Comment