Thursday 2 July 2009

Depresi karena Menganggur, Seorang Pemuda Bakar Diri

Laporan wartawan KOMPAS Ratih P Sudarsono

BOGOR, KOMPAS.com — Depresi karena lama tidak memiliki pekerjaan tetap, Abdul Majid (27) tewas membakar diri di kamar tidur di rumah adiknya di Perumnas II Parung Panjang, Bogor, Rabu (1/7) sekitar pukul 13.30.

”Pihak keluarga tidak mengizinkan jasadnya diotopsi. Mereka menyatakan ikhlas karena korban memang menderita depresi dan berkali-kali mencoba bunuh diri,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Parung Panjang Iptu Ida Bagus Kade Dayana.

Menurut Ida Bagus, tetangga korban, Hasanuddin, yang pertama kali melihat rumah Ida (25) terbakar. Hasanuddin tahu setelah api yang membakar rumah Ida mulai menyambar rumahnya. Ida, adik Abdul Majid, saat itu tidak ada di rumah karena sedang ikut pengajian, sedangkan suaminya tengah bekerja di Jakarta.

Warga lalu beramai-ramai memadamkan api. Setelah api padam, baru mereka menemukan jasad Abdul Majid di dalam kamar tidur yang sudah terbakar. ”Kebakaran diduga berasal dari kamar itu, setelah korban membakar dirinya dengan menggunakan bensin,” kata Ida Bagus.

Keluarga korban lalu membawa pulang jasad Abdul Majid ke rumah orangtuanya di Puri Kembangan, Jakarta Barat.

Komentar:
zul @ Kamis, 2 Juli 2009 | 12:42 WIB
gw 'gak mau bakar-bakaran lagi. u/menanti keadilan, angka kemiskinan emang berkurang gara-gara banyak yang mati bunuh diri.
onky @ Kamis, 2 Juli 2009 | 12:16 WIB
wah..tidak etis sekali kalau urusan bunuh diri lalu menyalahkan pemerintah.. kalau seseorang itu bunuh diri kan,sudah sangat jelas berarti memang dia yang tidak kuat imannya..
herdy @ Kamis, 2 Juli 2009 | 12:12 WIB
Setiap hari pasti ada saja berita tentang bunuh diri...sampai2 saya bosen mendengar nya....Hal itu disebabkan oleh urusan ekonomi...Coba kita liat Abdul Majid yg tertekan di karenakan susah nya mencari lapangan pekerjaan dan sehingga dia mengambil jalur pintas dengan mengakhiri hidupnya. Kapan pemerintah bisa menciptakan lapangan kerja yang luas dan tidak menggunakan sistem outsourching lagi?
YUDSU @ Kamis, 2 Juli 2009 | 11:57 WIB
Ini adalah salah satu contoh kasus dari sekian banyak kasus dari sistem kerja kontrak/outsourcing di indonesia, kerja bertahun-tahun habis kontrak tak ada pesangon bingung mau kemana !!!! WAHAI PEMERINTAH TIDAK KAH ENGKAU MENDENGAR DAN MELIHAT KAMI.... HAPUS SISTEM KERJA KONTRAK/OUTSOURCING DI INDONESIA !!!!!!.....
yudsu @ Kamis, 2 Juli 2009 | 11:56 WIB
Ini adalah salah satu contoh kasus dari sekian banyak kasus dari sistem kerja kontrak/outsourcing di indonesia, kerja bertahun-tahun habis kontrak tak ada pesangon bingung mau kemana !!!! WAHAI PEMERINTAH TIDAK KAH ENGKAU MENDENGAR DAN MELIHAT KAMI.... HAPUS SISTEM KERJA KONTRAK/OUTSOURCING DI INDONESIA !!!!!!.....

0 comments: