Argo Bromo Anjlok di Plabuan
BATANG - Jalur kereta api (KA) pantai utara Jawa, Minggu (12/7) kemarin lumpuh total selama kurang lebih 12 jam. Itu akibat tiga gerbong KA Argo Bromo Anggrek anjlok sebelum memasuki Stasiun Plabuan, Batang.
Keterangan yang dihimpun di lapangan menyebutkan, sekitar pukul 03.15 rangkaian 10 gerbong KA Argo Bromo Anggrek yang ditarik loko 20336 dari Jakarta tujuan Surabaya berhenti di sebelah barat wesel. Saat itu lampu merah, sehingga masinis M Hasan dari Depo Surabaya memberhentikan keretanya.
Secara bersaman dari arah timur masuk KA Matarmaja, ke sepur satu (jalur aman). Setelah lampu hijau menyala, M Hasan menjalankan KA Argo Bromo. Namun, ketika loko sampai di depan stasiun terasa berat.
Dia pun turun untuk mengecek. Betapa terkejutnya, ketika melihat ke belakang tiga rangkaian gerbong nomor 7, 8, dan 9 sudah keluar dari rel. Sedangkan gerbong parcel yang berada paling belakang masih tetap berdiri di rel.
Bahkan, gerbong kedelapan menutup rel yang akan digunakan lewat KA Matarmaja. Akibatnya praktis, saat itu lalulintas rel lumpuh.
Selanjutnya, penumpang KA Argo Bromo gerbong 7, 8, dan 9 dipindahkan sementara ke gerbong 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Kemudian, kereta api kelas eksekutif itu melanjutkan perjalanan ke Stasiun Semarang.
Kapolres AKBP HA Luthfi bersama Kapolsek Gringsing AKP Suwarso dan anggota sekitar pukul 06.30 tiba di lokasi. Selanjutnya bersama para Kasat, melakukan pemeriksaan lokasi kali pertama gerbong jatuh.
Dengan berjalan kaki mereka menyusuri ke barat, tepatnya sekitar 830 meter dari tempat loko berhenti.
Sekitar pukul 08.00 KA Matarmaja ditarik kembali ke arah timur, dan berhenti di Stasiun Krengseng, karena rel digunakan untuk mengevakuasi gerbong yang anjlok.
Crane Raksasa
Operasi pengangkatan dipimpin langsung Vice President (VP) Daops IV Candra Purnama.
Pukul 09.00, datang krane raksasa dari Depo Cirebon untuk mengangkat gerbong. Bersamaan dengan itu, datang Kapolwil Pekalongan Kombes Dewa Bagus Made Sujana bersam para Kasubag.
Selanjutnya gerbong ketujuh berhasil diangkat. Kapolda Irjen Alex Bambang Riatmodjo menyusul meninjau lokasi sekitar pukul 12.00.
Pukul 14.30, semua gerbong Argo Bromo Anggrek berhasil dievakuasi. Selanjutnya ditarik ke Stasiun Semarang. ’’Akibat anjloknya gerbong KA Argo Bromo ini, semua perjalanan KA memutar ke arah selatan.
Selain itu ada tiga perjalanan yang dibatalkan, termasuk KA Rajawali tujuan Semarang-Surabaya, karena menggunakan gerbong KA Harina tujuan Bandung-Semarang.
Kereta ini tertahan di Stasiun Batang, dan penumpang dialihkan naik bus,’’ tandasnya.
Kapolda Irjen Pol Alex Bambang Rijatmodjo menyatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus itu. (ar-15)
Keterangan yang dihimpun di lapangan menyebutkan, sekitar pukul 03.15 rangkaian 10 gerbong KA Argo Bromo Anggrek yang ditarik loko 20336 dari Jakarta tujuan Surabaya berhenti di sebelah barat wesel. Saat itu lampu merah, sehingga masinis M Hasan dari Depo Surabaya memberhentikan keretanya.
Secara bersaman dari arah timur masuk KA Matarmaja, ke sepur satu (jalur aman). Setelah lampu hijau menyala, M Hasan menjalankan KA Argo Bromo. Namun, ketika loko sampai di depan stasiun terasa berat.
Dia pun turun untuk mengecek. Betapa terkejutnya, ketika melihat ke belakang tiga rangkaian gerbong nomor 7, 8, dan 9 sudah keluar dari rel. Sedangkan gerbong parcel yang berada paling belakang masih tetap berdiri di rel.
Bahkan, gerbong kedelapan menutup rel yang akan digunakan lewat KA Matarmaja. Akibatnya praktis, saat itu lalulintas rel lumpuh.
Selanjutnya, penumpang KA Argo Bromo gerbong 7, 8, dan 9 dipindahkan sementara ke gerbong 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Kemudian, kereta api kelas eksekutif itu melanjutkan perjalanan ke Stasiun Semarang.
Kapolres AKBP HA Luthfi bersama Kapolsek Gringsing AKP Suwarso dan anggota sekitar pukul 06.30 tiba di lokasi. Selanjutnya bersama para Kasat, melakukan pemeriksaan lokasi kali pertama gerbong jatuh.
Dengan berjalan kaki mereka menyusuri ke barat, tepatnya sekitar 830 meter dari tempat loko berhenti.
Sekitar pukul 08.00 KA Matarmaja ditarik kembali ke arah timur, dan berhenti di Stasiun Krengseng, karena rel digunakan untuk mengevakuasi gerbong yang anjlok.
Crane Raksasa
Operasi pengangkatan dipimpin langsung Vice President (VP) Daops IV Candra Purnama.
Pukul 09.00, datang krane raksasa dari Depo Cirebon untuk mengangkat gerbong. Bersamaan dengan itu, datang Kapolwil Pekalongan Kombes Dewa Bagus Made Sujana bersam para Kasubag.
Selanjutnya gerbong ketujuh berhasil diangkat. Kapolda Irjen Alex Bambang Riatmodjo menyusul meninjau lokasi sekitar pukul 12.00.
Pukul 14.30, semua gerbong Argo Bromo Anggrek berhasil dievakuasi. Selanjutnya ditarik ke Stasiun Semarang. ’’Akibat anjloknya gerbong KA Argo Bromo ini, semua perjalanan KA memutar ke arah selatan.
Selain itu ada tiga perjalanan yang dibatalkan, termasuk KA Rajawali tujuan Semarang-Surabaya, karena menggunakan gerbong KA Harina tujuan Bandung-Semarang.
Kereta ini tertahan di Stasiun Batang, dan penumpang dialihkan naik bus,’’ tandasnya.
Kapolda Irjen Pol Alex Bambang Rijatmodjo menyatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus itu. (ar-15)
0 comments:
Post a Comment