Dituduh Mencuri, Tukang Tambal Ban Gantung Diri
PEKALONGAN- Warga RT 5 RW 2, Kelurahan Medono, Pekalongan Barat dikejutkan teriakan minta tolong Indanah (28), kemarin siang. Mendengar teriakan tersebut, sejumlah warga termasuk Ketua RT, Casmito, segera datang ke rumah wanita tersebut. Begitu sampai di dalam rumah, tepatnya di kamar, semua orang menjadi kaget.
Pasalnya, suami Indanah, Cahyani (35) terlihat masih tergantung pada sebuah kain panjang yang diikatkan balok di kamar dan kondisinya tak sadarkan diri. Selanjutnya, mereka beramai-ramai menurunkan tubuh laki-laki yang setiap hari berprofesi sebagai tukang tambal ban di depan Pom Bensin Medono. Namun setelah sampai di bawah, ternyata ayah dua anak itu sudah tidak bernyawa.
Indanah menjelaskan, sebelumnya dia melihat suaminya sedang menidurkan anaknya yang masih balita. Melihat hal itu, dia kemudian menyelesaikan jahitannya karena banyak sekali pesanan yang harus dikerjakan. Tidak lama kemudian, dia mendengar anaknya menangis.
Mendengar tangisan anaknya, Indanah bergegas menuju ke kamar.
Namun betapa terkejutnya wanita itu saat masuk ke kamar melihat suaminya menggantung di atas. Saat itu juga, dia keluar rumah dan berteriak minta tolong. ’’Saya tidak menduga kalau dia nekat berbuat seperti itu,’’ paparnya.
Dibeli Kredit Lebih lanjut dijelaskan, sebelumnya korban pernah bercerita dituduh oleh seseorang mencuri kompresor. Padahal, salah satu peralatan tambal ban itu dibeli suaminya secara kredit. Mungkin karena merasa kesal dan jengkel, papar wanita itu, suaminya gantung diri.
Sementara itu, ibu korban, Tarmunah terlihat tabah menyaksikan mayat putranya yang masih berada di kantong mayat. Saat ditanya apakah mayat anaknya perlu diautopsi atau tidak, dia mengatakan tidak perlu.
Kapolresta Pekalongan AKPB Dr Aris Budiman MSi melalui Kapolsekta Pekalongan Barat AKP Sumarjo SH menjelaskan mayat korban tetap dibawa ke rumah sakit. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kepastian penyebab korban meninggal.
’’Setelah diperiksa, mayat ini dikembalikan ke keluarganya untuk disemayamkan di rumah dan dikuburkan,’’ ujar Sumarjo saat berada di rumah korban. (H4-47)
Pasalnya, suami Indanah, Cahyani (35) terlihat masih tergantung pada sebuah kain panjang yang diikatkan balok di kamar dan kondisinya tak sadarkan diri. Selanjutnya, mereka beramai-ramai menurunkan tubuh laki-laki yang setiap hari berprofesi sebagai tukang tambal ban di depan Pom Bensin Medono. Namun setelah sampai di bawah, ternyata ayah dua anak itu sudah tidak bernyawa.
Indanah menjelaskan, sebelumnya dia melihat suaminya sedang menidurkan anaknya yang masih balita. Melihat hal itu, dia kemudian menyelesaikan jahitannya karena banyak sekali pesanan yang harus dikerjakan. Tidak lama kemudian, dia mendengar anaknya menangis.
Mendengar tangisan anaknya, Indanah bergegas menuju ke kamar.
Namun betapa terkejutnya wanita itu saat masuk ke kamar melihat suaminya menggantung di atas. Saat itu juga, dia keluar rumah dan berteriak minta tolong. ’’Saya tidak menduga kalau dia nekat berbuat seperti itu,’’ paparnya.
Dibeli Kredit Lebih lanjut dijelaskan, sebelumnya korban pernah bercerita dituduh oleh seseorang mencuri kompresor. Padahal, salah satu peralatan tambal ban itu dibeli suaminya secara kredit. Mungkin karena merasa kesal dan jengkel, papar wanita itu, suaminya gantung diri.
Sementara itu, ibu korban, Tarmunah terlihat tabah menyaksikan mayat putranya yang masih berada di kantong mayat. Saat ditanya apakah mayat anaknya perlu diautopsi atau tidak, dia mengatakan tidak perlu.
Kapolresta Pekalongan AKPB Dr Aris Budiman MSi melalui Kapolsekta Pekalongan Barat AKP Sumarjo SH menjelaskan mayat korban tetap dibawa ke rumah sakit. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kepastian penyebab korban meninggal.
’’Setelah diperiksa, mayat ini dikembalikan ke keluarganya untuk disemayamkan di rumah dan dikuburkan,’’ ujar Sumarjo saat berada di rumah korban. (H4-47)
0 comments:
Post a Comment