Siswa Baru Wajib Sediakan Komputer
KAJEN - Selain harus membayar pungutan cukup tinggi, salah satu jurusan di SMKN 1 Kedungwuni ternyata juga mewajibkan siswa menyediakan komputer sendiri.
Anggota Komisi D DPRD Zainal Arifin mengaku telah menerima laporan dari orangtua yang anaknya diterima di jurusan Teknologi Komputer dan Jaringan (TKJ) SMKN 1 Kedungwuni. ’’Orangtua mengaku keberatan, bahkan mau pinjam saya untuk beli komputer,’’ tuturnya.
Sekretaris Fraksi PAN itu mengaku kaget, kenapa ada sekolah yang mewajibkan siswanya menyediakan komputer. Itu artinya hanya orang yang mampu beli komputer saja yang bisa sekolah di jurusan itu. ’’Saya rasa tidak tepat jika fasilitas dibebankan semuanya pada orangtua. Jika memang sekolah belum siap menyediakan fasilitas, sebaiknya jangan dulu membuka jurusan baru,’’ tandasnya.
Apalagi orangtua juga sudah dibebani dengan pungutan yang nilainya cukup besar, yaitu sekitar Rp 3 juta lebih. Seperti diberitakan sebelumnya (SM, 25/6), orangtua mengeluhkan pungutan di SMKN 1 Kedungwuni yang dinilai cukup besar.
Jurusan Baru Kepala Sekolah SMKN 1 Kedungwuni Suratno saat dikonfirmasi mengakui, pihaknya memang membuka jurusan baru yang merupakan desakan dari masyarakat. ’’Kami memang mensyaratkan agar siswa menyediakan komputer Pentium 4 dan tidak harus baru, untuk kepentingan belajar mereka sendiri,’’ tuturnya.
Setelah proses belajar selesai, komputer itu dibawa pulang lagi oleh siswa. ’’Jadi komputer itu bukan untuk sekolah. Kami mensyaratkan itu karena memang sekolah belum menyediakan,’’ tambahnya.
Orangtua yang mendaftarkan anaknya di jurusan itu harusnya sudah memahami persyaratan tersebut. ’’Jika memang ada orangtua yang keberatan, silakan datang ke sekolah untuk mendiskusikan ini,’’ tambahnya.
SMKN 1 Kedungwuni diakui Suratno memang sudah punya 2 laboratorium komputer. Namun itu dipakai jurusan lain. ’’Karena ini jurusan baru, kami belum menerima bantuan fasilitas untuk jurusan ini,’’ tambahnya. (G16-15)
Anggota Komisi D DPRD Zainal Arifin mengaku telah menerima laporan dari orangtua yang anaknya diterima di jurusan Teknologi Komputer dan Jaringan (TKJ) SMKN 1 Kedungwuni. ’’Orangtua mengaku keberatan, bahkan mau pinjam saya untuk beli komputer,’’ tuturnya.
Sekretaris Fraksi PAN itu mengaku kaget, kenapa ada sekolah yang mewajibkan siswanya menyediakan komputer. Itu artinya hanya orang yang mampu beli komputer saja yang bisa sekolah di jurusan itu. ’’Saya rasa tidak tepat jika fasilitas dibebankan semuanya pada orangtua. Jika memang sekolah belum siap menyediakan fasilitas, sebaiknya jangan dulu membuka jurusan baru,’’ tandasnya.
Apalagi orangtua juga sudah dibebani dengan pungutan yang nilainya cukup besar, yaitu sekitar Rp 3 juta lebih. Seperti diberitakan sebelumnya (SM, 25/6), orangtua mengeluhkan pungutan di SMKN 1 Kedungwuni yang dinilai cukup besar.
Jurusan Baru Kepala Sekolah SMKN 1 Kedungwuni Suratno saat dikonfirmasi mengakui, pihaknya memang membuka jurusan baru yang merupakan desakan dari masyarakat. ’’Kami memang mensyaratkan agar siswa menyediakan komputer Pentium 4 dan tidak harus baru, untuk kepentingan belajar mereka sendiri,’’ tuturnya.
Setelah proses belajar selesai, komputer itu dibawa pulang lagi oleh siswa. ’’Jadi komputer itu bukan untuk sekolah. Kami mensyaratkan itu karena memang sekolah belum menyediakan,’’ tambahnya.
Orangtua yang mendaftarkan anaknya di jurusan itu harusnya sudah memahami persyaratan tersebut. ’’Jika memang ada orangtua yang keberatan, silakan datang ke sekolah untuk mendiskusikan ini,’’ tambahnya.
SMKN 1 Kedungwuni diakui Suratno memang sudah punya 2 laboratorium komputer. Namun itu dipakai jurusan lain. ’’Karena ini jurusan baru, kami belum menerima bantuan fasilitas untuk jurusan ini,’’ tambahnya. (G16-15)
0 comments:
Post a Comment